
Sugar Glider: Perawatan Makanan Manis dan Sosialisasi Malam Hari – Sugar glider, hewan mungil yang tampak seperti persilangan antara tupai dan kanguru mini, kini menjadi salah satu hewan peliharaan eksotis yang paling digemari. Dengan mata bulat besar, ekor panjang, dan kebiasaan meluncur dari satu tempat ke tempat lain, sugar glider memikat banyak pecinta hewan karena kelucuannya yang khas.
Namun di balik wajahnya yang menggemaskan, sugar glider bukan hewan peliharaan biasa. Mereka memiliki kebutuhan khusus dalam hal makanan, lingkungan, dan terutama interaksi sosial. Memelihara sugar glider bukan hanya soal memberi makan, tetapi juga memahami pola hidup malamnya dan kebutuhan emosionalnya agar tetap sehat dan bahagia.
Makanan Manis dan Pola Makan Seimbang
Sesuai dengan namanya, “sugar glider” secara harfiah berarti “meluncur pencinta gula”. Di habitat aslinya—hutan hujan Australia, Papua, dan sebagian Indonesia bagian timur—mereka hidup di pepohonan dan memakan nektar, getah pohon, buah-buahan manis, serta serangga kecil. Makanan alami ini mengandung karbohidrat, protein, dan vitamin yang seimbang untuk menunjang aktivitas malam mereka.
Di rumah, pemilik perlu meniru pola makan alami tersebut. Diet sugar glider yang ideal biasanya terdiri dari:
- Buah-buahan segar seperti apel, pepaya, pisang, dan melon. Hindari buah yang terlalu asam seperti jeruk atau nanas berlebihan.
- Sayuran lembut seperti wortel rebus, jagung manis, atau labu.
- Sumber protein dari telur rebus, jangkrik kecil, ulat hongkong, atau pakan serangga kering.
- Campuran madu atau nektar buatan, yang bisa dibeli di toko hewan peliharaan khusus sugar glider.
Meskipun suka makanan manis, pemberian gula murni harus dibatasi. Gula berlebih dapat menyebabkan obesitas, gangguan pencernaan, hingga penyakit hati. Sebagai gantinya, pemilik bisa memberi madu alami atau buah manis sebagai camilan alami.
Keseimbangan nutrisi adalah hal penting bagi sugar glider. Beberapa penggemar bahkan membuat campuran khusus yang disebut HPW (High Protein Wombaroo)—pakan buatan yang terdiri dari bubuk protein, madu, dan bahan tambahan vitamin. Campuran ini sangat populer karena bisa menjaga kondisi tubuh dan bulu sugar glider tetap sehat.
Waktu makan juga perlu diperhatikan. Karena sugar glider termasuk hewan nokturnal, mereka mulai aktif pada sore hingga malam hari. Jadi, sebaiknya makanan diberikan menjelang senja, agar sesuai dengan ritme biologis alami mereka.
Satu hal yang sering diabaikan oleh pemilik baru adalah air minum. Walaupun mereka mendapat banyak cairan dari buah, sugar glider tetap membutuhkan air bersih setiap hari. Gunakan botol minum hewan kecil agar air tetap higienis dan tidak tumpah di kandang.
Sosialisasi dan Aktivitas Malam Hari
Sugar glider adalah makhluk sosial dan aktif di malam hari. Di alam liar, mereka hidup berkelompok dan saling berinteraksi untuk bermain, beristirahat, atau mencari makan. Karena itu, jika dipelihara sendirian tanpa perhatian cukup, mereka bisa merasa stres dan kesepian.
Banyak pemilik berpengalaman menyarankan untuk memelihara minimal sepasang sugar glider, agar mereka bisa saling menemani. Namun, jika hanya ingin memelihara satu ekor, pemilik harus sering berinteraksi langsung, minimal satu hingga dua jam setiap malam. Interaksi ini bisa berupa bermain, memberi makan langsung, atau sekadar membiarkan mereka memanjat di pundak dan tangan.
Salah satu hal menarik dari sugar glider adalah kemampuannya meluncur. Mereka bisa meluncur sejauh 10 hingga 15 meter berkat membran kulit tipis di antara kaki depan dan belakangnya. Karena itu, sugar glider membutuhkan ruang bermain vertikal—bukan hanya kandang datar.
Kandang ideal untuk sugar glider sebaiknya tinggi, dengan ukuran minimal 60 x 60 x 90 cm untuk sepasang. Tambahkan ranting kayu, tali, dan kantong tidur (pouch) berbahan lembut agar mereka bisa memanjat dan bersembunyi seperti di habitat aslinya.
Sugar glider juga sangat peka terhadap bau dan suara. Mereka mengenali pemiliknya melalui aroma tubuh, sehingga disarankan untuk menggunakan kain kecil atau kaus bekas di dalam kandangnya agar mereka merasa aman. Proses penjinakan biasanya berlangsung beberapa minggu hingga bulan, dan kuncinya adalah kesabaran serta konsistensi.
Aktivitas malam hari mereka sangat lucu untuk diamati. Setelah matahari terbenam, mereka mulai bangun, membersihkan bulu, lalu memanggil anggota kelompoknya dengan suara khas seperti cicitan kecil. Di waktu inilah mereka paling aktif—melompat, meluncur, dan bermain tanpa henti hingga menjelang pagi.
Meski aktif, mereka jarang menggigit jika sudah jinak. Justru mereka akan lebih sering mendekat dan menempel di pemiliknya, menunjukkan rasa nyaman dan kepercayaan. Sugar glider yang bahagia biasanya memiliki bulu lembut mengilap dan mata yang jernih.
Namun, penting juga untuk menjaga waktu tidur mereka di siang hari. Karena nokturnal, mereka tidur hampir sepanjang siang di dalam pouch. Jangan sering dibangunkan, karena bisa membuat mereka stres dan lelah di malam hari.
Kesimpulan
Sugar glider bukan hanya hewan peliharaan lucu, tapi juga teman malam yang penuh kehangatan dan karakter. Mereka membutuhkan perhatian khusus—baik dari segi makanan, kebersihan kandang, maupun interaksi sosial.
Kuncinya ada pada pemahaman ritme hidupnya: aktif di malam hari, makan makanan manis alami, dan membutuhkan kasih sayang layaknya hewan sosial lainnya. Dengan perawatan yang tepat, sugar glider bisa hidup sehat dan bahagia hingga 10–15 tahun di lingkungan rumah.
Merawat sugar glider berarti belajar menghargai keseimbangan alam kecil dalam rumah kita. Mereka mengingatkan bahwa setiap makhluk, sekecil apa pun, memiliki kebiasaan dan cara hidup yang unik. Dan ketika kita mampu menyesuaikan diri dengan ritme mereka—menyediakan makanan yang tepat, waktu bermain yang cukup, dan kasih sayang yang konsisten—sugar glider akan membalasnya dengan kepercayaan dan kehangatan yang tulus.